Jumat, 28 Februari 2014
Browse Manual »
Wiring »
brutal
»
jadi
»
muslim
»
myanmar
»
pbb
»
rumah
»
sasaran
»
warga
»
PBB Rumah Warga Muslim Myanmar Jadi Sasaran Brutal
PBB Rumah Warga Muslim Myanmar Jadi Sasaran Brutal
29 Mac 2013
Sisa-sisa kerusuhan di Myanmar (Foto: AFP)
NEW YORK -Rumah yang menjadi tempat tinggal oleh warga Muslim di Myanmar, menjadi target serangan yang brutal dalam kerusuhan terakhir terjadi. Kerusuhan yang terjadi di Meikhtila itu, menyisakan kerusakan parah dari rumah milik warga.
"Propaganda yang menghasut, digunakan untuk menciptakan kerusuhan antara warga Muslim dan Budha di Myanmar yang pecah pekan lalu," ujar utusan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Vijay Nambiar, seperti dikutip Reuters, Kamis (28/3/2013).
Nambiar baru saja mengunjungi Myanmar dan melakukan pertemuan dengan Presiden Thein Sein. Selama kunjungannya di Kota Meikhtila, Nambiar dibawa ke masjid yang sengaja dibakar dan melihat langsung jasad korban yang hangus terbakar.
"Sepertinya dari apa yang terjadi, rumah warga Muslim menjadi sasaran brutal yang efisien," tuturnya.
Ketika mengunjungi lokasi penampungan warga, Nambiar melihat ada sekira 9.000 warga yang berlindung dari kerusuhan 20 Maret tersebut. 23 orang sudah ditahan oleh pihak keamanan, mereka diduga sebagai pemicu dari kerusuhan ini.
Pemerintah Myanmar sebelumnya sudah menerapkan status darurat pada Jumat 22 Maret lalu, di wilayah Meikhtila yang sudah dilanda kerusuhan. Status darurat ini dikeluarkan setelah adanya ancaman terhadap jurnalis yang bertugas di wilayah kerusuhan.
Tetapi meskipun prajurit Myanmar sudah diturunkan untuk meredakan ketegangan, aksi kekerasan masih terus berlanjut. Kelompok ekstrimis Myanmar bahkan membakar beberapa rumah milik warga. Aksi kerusuhan juga mulai menyebar ke wilayah selatan menuju Ibu Kota Myanmar, Naypyitaw.
Seorang warga Muslim di Kota Tatkone mengatakan, sekelompok orang sebanyak 20 jiwa merusak sebuah masjid dan melemparinya dengan batu pada Senin 24 Maret malam waktu setempat. Mereka juga menghancurkan jendela dari masjid, sebelum akhirnya prajurit Myanmar melepaskan tembakan untuk membubarkan pelaku pengrusakan.
"Propaganda yang menghasut, digunakan untuk menciptakan kerusuhan antara warga Muslim dan Budha di Myanmar yang pecah pekan lalu," ujar utusan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Vijay Nambiar, seperti dikutip Reuters, Kamis (28/3/2013).
Nambiar baru saja mengunjungi Myanmar dan melakukan pertemuan dengan Presiden Thein Sein. Selama kunjungannya di Kota Meikhtila, Nambiar dibawa ke masjid yang sengaja dibakar dan melihat langsung jasad korban yang hangus terbakar.
"Sepertinya dari apa yang terjadi, rumah warga Muslim menjadi sasaran brutal yang efisien," tuturnya.
Ketika mengunjungi lokasi penampungan warga, Nambiar melihat ada sekira 9.000 warga yang berlindung dari kerusuhan 20 Maret tersebut. 23 orang sudah ditahan oleh pihak keamanan, mereka diduga sebagai pemicu dari kerusuhan ini.
Pemerintah Myanmar sebelumnya sudah menerapkan status darurat pada Jumat 22 Maret lalu, di wilayah Meikhtila yang sudah dilanda kerusuhan. Status darurat ini dikeluarkan setelah adanya ancaman terhadap jurnalis yang bertugas di wilayah kerusuhan.
Tetapi meskipun prajurit Myanmar sudah diturunkan untuk meredakan ketegangan, aksi kekerasan masih terus berlanjut. Kelompok ekstrimis Myanmar bahkan membakar beberapa rumah milik warga. Aksi kerusuhan juga mulai menyebar ke wilayah selatan menuju Ibu Kota Myanmar, Naypyitaw.
Seorang warga Muslim di Kota Tatkone mengatakan, sekelompok orang sebanyak 20 jiwa merusak sebuah masjid dan melemparinya dengan batu pada Senin 24 Maret malam waktu setempat. Mereka juga menghancurkan jendela dari masjid, sebelum akhirnya prajurit Myanmar melepaskan tembakan untuk membubarkan pelaku pengrusakan.
Sehari sebelumnya, sekelompok massa juga membakar sebuah masjid dan 50 rumah lainnya di Kota Yamethin. Sementara sebuah masjid dan beberapa bangunan lainnya juga dilaporkan hancur akibat amukan massa di Kota Lewei. Tidak diketahui siapa pelaku kekerasan tersebut dan tidak ada bentrokan dilaporkan yang terjadi di ketiga kota itu.okezone.com
Berita Selengkapnya Klik di Sini
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar