Selasa, 31 Desember 2013

Browse Manual » Wiring » » » » » » » » » » » » Ditugaskan ke Afrika Tengah 13 Tentera Afrika Selatan Terbunuh di Tangan Pemberontak

Ditugaskan ke Afrika Tengah 13 Tentera Afrika Selatan Terbunuh di Tangan Pemberontak

  detikNews 26 Mac 2013
Francois Bozize (premiumtimesng.com)  
Pretoria - Aksi pemberontakan yang terjadi di Republik Afrika Tengah memakan korban jiwa. Sedikitnya 13 tentera asal Afrika Selatan (Afsel) yang ditugaskan di negara tersebut, terbunuh dalam pertempuran dengan kelompok pemberontak.

Sebanyak 27 tentera lainnya mengalami luka-luka dalam bentrokan dengan koalisi pemberontak Seleka yang telah berhasil mengambil alih istana presiden dan ibu kota Bangui ini. Bahkan hal ini memaksa Presiden Francois Bozize untuk melarikan diri ke luar negeri.

"Sepanjang pertempuran, 13 tentera kita gugur, sedangkan seorang tentera lainnya belum diketahui nasibnya," ujar Presiden Afsel Jacob Zuma seperti dilansir AFP, Isnin (25/3/2013).

Demi membantu pemerintah Republik Afrika Tengah, Afsel menerjunkan sekitar 200 tenteranya sejak Januari lalu. Tentera pemerintah Republik Afrika Tengah dikenal tidak begitu terlatih dan minim peralatan. Sedangkan koalisi pemberontak Seleka melancarkan serangan yang cukup ofensif terhadap mereka sejak Disember 2012.

"Tentera kita membayar harga tertinggi dalam pengabdiannya bagi negara... Kita sangat menghormati mereka," ucap Presiden Zuma.

"Sebanyak 200 tentera kita memerangi para bandit yang ingin menimbulkan kehancuran... tapi aksi dari bandit-bandit ini tidak akan menghalangi kita dari misi perdamaian dan keamanan," imbuhnya.

Sejak minggu lalu, koalisi pemberontak Seleka terus melancarkan serangan ofensif ke wilayah ibu kota Bangui hingga akhirnya berhasil menduduki istana presiden pada  24/3  waktu setempat. Bahkan kini keberadaan Presiden Bozize masih misteri , namun diyakini dia berada di luar negeri.

"Sebagai anggota Uni Afrika, Afsel dengan tegas menolak segala upaya pengambilalihan kekuasaan dengan cara paksa," tegas Presiden Zuma kepada wartawan setempat.

Lebih lanjut, Presiden Zuma menyatakan, pihaknya tidak berencana menarik tentera-tentera yang ditugaskan di Republik Afrika Tengah. "Kami tidak mengambil keputusan untuk melakukan penarikan. Tidak ada alasan bagi kami untuk pergi... kami justru berusaha memperkuat tentera kami dan menyusun rencana untuk maju ke depan," terangnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar